Hingga Titik Akhir Perjalanan Waktu
Saudaraku,
Saat ini kita berda di awal tahun. Di bulan Muharram. Ketika kita baru saja mengiringi keprgian satu tahun berlalu. Bulan ini adalah bulan yang disebut Rasulullah SAW sebagai syahrullah, bulan Allah swt. Salah satu anjuran ibadah sunnah di bulan ini adalah shaum asyura yang diharapkan bisa menghapus kesalahan dan dosa selama satu tahun yang lalu.
Renungkanlah saudaraku,
Bagaimana Allah swt menghadiahkan ampunan begitu besar terkait perilaku salah yang sudah kita lakukan dalam rentang satu tahun yang lalu. Mengapa begitu luar biasa Allah swt menghamparkan pahala ampunan itu di bulan ini? Di saat kita baru mengawali tahun yang berbeda. Di saat kita baru saja melepas tahun yang telah lewat. Apa hikmah yang ada di balik limpahan maghfirah yang Allah berikan di awal tahun seperti ini?
Saudaraku,
Barangkali di antara hikmahnya adalah, Allah swt memang hendak mengajak kita mengingat-ingat dan menghitung lebih teliti tentang jarak kekeliruan yang kita lakukan selama 12 bulan yang lalu…
Saudaraku, mari bertafakur sekarang ….
Tahukah kita bahwa dalam satu tahun yang lalu kita melakukan shalat wajib lebih dari 1700 kali? Lalu berapa banyak dari shalat-shalat itu yang kita lakukan dengan khusyuk? Berapa banyak dari shalat-shalat itu yang kita tunaikan di awal waktu, sesuai anjuran Rasulullah saw? Berapa banyak dari shalat-shalat itu yang kita lakukan dengan berjama’ah di masjid?
Dalam rentang satu tahun kemarin, kita telah melewati lebih dari 50 hari senin, 50 hari kamis, 30 hari-hari ayyamul bidh atau hari-hari putih selama tiga hari di pertengahan bulan yang kita disunnahkan untuk berpuasa. Berapa jauh jarak yang telah kita buat yang bisa menjauhkan antara wajah kita dari api neraka? Karena sesungguhnya Rasulullah saw bersabda, “Tidaklah seorang hamba berpuasa satu hari di jalan Allah, kecuali puasanya itu Allah akan menjauhkan antara wajahnya dengan api neraka sepanjang 70 tahun.” (HR. Muslim)
Terpikirkanlah oleh kita, bila selama rentang satu tahun kemarin, matahari telah terbit mengunjungi kita sebanyak 350 kali? Sementara Rasulullah saw bersabda, “Setiap persendian manusia harus ditunaikan shadaqah-nya setiap hari, setiap terbit di dalamnya matahari…”
Saudaraku, semoga Allah menghimpun kita dalam surganya…
Apakah kita telah membaca Al Qur’an dengan tadabbur 12 kali khatam dalam 12 bulan itu? Atau paling minimal 6 kali dalam satu tahun? Jika tidak, mungkin kita patut khawatir termasuk dalam kelompok orang-orang yang dikeluhkan Rasulullah saw kepada Allah swt di hari kiamat. Ketika ia berkata, “Ya Rabb… sesungguhnya kaumku menjadikan Al Qur’an sebagai sesuatu yang dijauhkan…”
Saudaraku,
Tahukah kita apa yang bisa dilakukan dalam satu menit hidup ini? Kita bisa membaca surat Al Fatihah minimal 4 kali. Dan itu artinya kita memperoleh lebih dari 5000 kebaikan. Kita bisa membaca surat Al-Ikhlas 9 kali. Satu surat Al-Ikhlas sama dengan sepertiga Al-Qur’an. Berarti kita bisa mengkhatamkan Al-Qur’an tiga kali. Kita bisa membaca satu halaman Al-Qur’an atau menghapal stu ayat pendek dari Al-Qur’an.
Kita bisa mengatakan laa ilaaha illallah wahdahu laa syariikala lahul mulku wa lhul hamdu yuhyii wa yumiitu wa huwa ‘alaa kulli syai-in qadir 10 kali. Pahala melakukannya sama seperti memerdekakan 4 orang budak. Kita bisa mengucapkan subhanallah wa bihamdihi 50 kali. Dan dengan menyempurnakannya menjadi 100 kali, maka dosa-dosa kita akan diampuni oleh Allah swt meski sebanyak buih di laut. Kita bisa mengucpkan subhanallah wa bihamdihi, subhanllahil azhiim 20 kali. Itulah dua kalimat yang ringan diucapkan lisan tapi berat timbangannya di sisi Allah swt. Kita bisa mengatakan subhanallahalhamdulillah, laa ilaaha illallah, Allahu akbar minimal 15 kali. Itulah kalimat yang paling dicintai Allah swt. Kita bisa mengatakan Laa ilaaha illallah 45 kali. Kalimat paling mulia dan barang siapa yang perkataan terakhirnya laa ilaaha illallah, ia pasti masuk surga. Kita bisa berdzikir dengan mengucapkan sebanyak 70 kal. Perkataan itu akan menyebabkan turunnya ampunan, masuknya seseorang ke dalam surga, menolak bencana, menambah rezeki, mempermudah semua urusan.
Kita bisa membaca shalawat atas Nabi Muhammad saw sebanyak 20 kali, lalu malaikat bershalawata kepada kita 200 kali. Kita bisa bertafakur terhadap penciptaan langit dan bumi lalu kota menjadi kelompok ulul albaab yang dipuji Allah swt dalam Al-Qur’an. Kita bisa membaca buku yang bermanfaat sehingga ilmu kita bertambah, dan menjadi penerang jalan menuju surga. Kita bisa mengajak orang lain pada kebaikan, bisa mencegahnya dari kemungkaran, bisa tersenyum yang bernilai shadaqah, bisa meringankan beban orang lain… dan sebagainya.
Saudaraku,
Kita terus menerus berada di antara perguliran waktuyagn tidak pernah henti. Tapi mungkin kita jarang yang menyadari pergulirannya, kecuali di saat-saat tertentu seperti saat ini. Rasakanlah bagaimana perguliran detik demi detik itu. Pertambahan menit demi menit. Jam demi jam. Perjalanan hari demi hari. Bulan demi bulan. Hingga tahun berganti tahun. Dan kita sampai di detik, menit, jam, hari, bulan, tahun ini…
Apa yang harus kita lakukan pada detik, menit, jam, hari, bulan, dan tahun ini?
Saudaraku,
Jangan biarkan waktu demi waktu bertambah. Tapi tidak membawa kita pada titik surga. Sebab, itulah sesungguhnya akhir perguliran waktu hidup kita. Itulah titik akhir perjalan waktu. Karena setelahnya, detik, menit, jam, hari, bulan, tahun tidak pernah ada dan tak pernah berarti lagi.¬_
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment