Jadilah seorang leader yang mampu memimpin dengan hati, yang mampu melaksakan 5 tangga kepemimpinan
- Pemimpin Tingkat 1: Pemimpin Yang Dicintai
- Pemimpin Tingkat 2: Pemimpin Yang Dipercaya
- Pemimpin Tingkat 3: Pemimpin Yang Membimbing
- Pemimpin Tingkat 4: Pemimpin Yang Berkepribadian
- Pemimpin Tingkat 5: Pemimpin Yang Abadi
Tingkat Kepemimpinan seseorang sangat menentukan seberapa besar pengaruh yang akan diberikannya ketika ia menjadi seorang pemimpin. Banyak pemimpin hebat didunia seperti ini tetapi dalam beberapa waktu pengaruhnya hilang di telan termakan zaman, sebut saja misalnya jenggis khan ia berhasil melakukan penaklukan dibenua euruasia pada akhirnya pengaruh dan peradabannya hilang di telan zaman, karena ia belum mampu untuk menapaki tangga kepemimpinan yang sesungguhnya. Lantas apakah ada manusia yang pernah atau mampu menapaki 5 tangga kepemimpinan ini, ya tentu ada, beliau adalah Nabi Muhammad SAW yang mampu memimpin dengan hati. Lihat lah pengaruh dari ajaran yang ia sampaikan, masih terasa hingga saat ini di kalangan umat muslim. Namanya selalu menggema ketika adzan berkumandang di seluruh dunia, Namanya menggema ketika shalawat di lantunkan, dan Namanya selalu ada di setiap aktifitas ibadah shalat yang di tunaikan oleh umat muslim di seluruh dunia. Walaupun ia telah wafat sejak lama tetapi ajarannya masih terus ada dan di kenang hingga saat ini. Apa yang beliau ajarkan adalah kedamaian dan indahnya nilai nilai islam. Beliau adalah pemimpin abadi yang memimpin dengan hati nurani. Bahkan seorang penulis buku 100 orang paling berpengaruh di dunia Michael Hart menempatkan Nabi Muhammad SAW di posisi pertama sebagai orang paling berpengaruh di dunia. Kita tahu bahwa Michael Hart adalah orang non muslim, lantas mengapa ia menempatkan Nabi Muhammmad SAW di urutan pertama ? Tentu tidak hanya karena Nabi Muhammad SAW piawai dalam menjadi seorang pemimpin dan mampu melahirkan kader kader pemimpin yang tangguh lainya, tetapi juga karena keindahan dan kebersihan akhlak sehingga banyak orang yang mengikuti setiap ajaran yang beliau sampaikan.
“Dan masing-masing orang beroleh derajat sesuai dengan apa yang dikerjakannya. Dan Tuhanmu tiada lalai akan apa yang mereka lakukan” QS Al An’aam 6:132
Wallahualam Bissawab,
Gunawan Alfarizi,
Mahasiswa Ekstensi 2011 Institut Sains Dan Teknologi Nasional |
Teknik Telekomunikasi | Engineer On Site PT Telkom | Kontributor Penulis 165
0 comments:
Post a Comment