Maka agar setiap nasehat kabaikan yang kita sampaikan ini bisa efektif, setidaknya ada 7 ( tujuh ) hal yang harus kita perhatikan ( dikutip dari majalah percikan iman edisi okt 2011 )
:
- Sampaikanlah dengan niatan lurus dan ikhlas hanya mengharap ridho Allah SWT, bukan mengharapkan perhatian ataupun menjatuhkan harga diri orang yang kita nasehati.
- Sampaikanlah setiap bait bait nasehat dengan cara yang baik dan dengan tutur kata yang lembut karena penyampaian nasehat yang melibatkan hati akan sampai pula kehati. Kemudian sampaikanlah dengan bahasa yang mudah dipahami oleh orang yang kita nasehati sehingga ia bisa mencerna pesan yang disampaikan dengan baik, sebagaimana Firman Allah SWT dalam Surat An Nahl[16] Ayat 125
“Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik serta bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk” - Sampaikanlah nasehat pada orang yang bersangkutan ketika ia sedang sendirian untuk menjaga harga dirinya, karena jika kita sampaikan dihadapan publik dikhawatirkan nasehat yang kita sampaikan akan menjadi hal yang multitafsir bagi orang lain yang mendengarnya.
Imam Syafi`i –rahimahullah- berkata: “Berilah aku nasihat secara berduaan, dan jauhkan aku dari nasihatmu di tengah orang banyak; karena nasihat di tengah-tengah orang banyak itu mengandung makna celaan yang aku tidak suka mendengarnya”. - Pahamilah setiap isi nasehat yang kita sampaikan, dan nasehat yang disampaikan haruslah berdasarkan ilmu agar lebih mudah diterima.
- Lihat kondisi orang yang akan kita nasehati, setidaknya kita harus mencari momentum yang pas untuk bisa menyampaikan nasehat kita kepada orang yang bersangkutan, jangan sampai ketika kita hendak memberikan nasehat ternayat kondisi orang yang akan kita nasehati sedang dalam posisi yang kalut, atau di saat ia sedang bersama rekan-rekannya atau kerabatnya. Dan hendaklah pemberi nasihat mengetahui perasaan, kedudukan, pekerjaan dan problem yang dihadapi orang yang akan dinasihati itu.
- Jadilah teladan bagi orang yang akan kita nasehati, jangan sampai nasehat kebaikan yang kita berikan tidak sesuai dengan perbuatan kita sehari hari.
“Wahai orang-orang yang beriman, kenapa kamu mengatakan sesuatu yang tidak kamu kerjakan? Amat besar kebencian di sisi Allah bahwa kamu mengatakan apa-apa yang tidak kamu kerjakan.” (QS. As-Shaff: 2-3)
- Bersabar dalam memberikan nasehat, karena setiap orang yang menerima nasehat akan membutuhkan waktu untuk bisa mencerna dari setiap nasehat yang ia terima, maka doakan selalu agar Allah membolak balikan hati saudara yang kita nasehati agar tidak masuk kedalam lubang kesalahan yang sama.
Maka mulai saat ini mari kita saling menasehati dalam kebaikan, bukan saling mencela dalam keburukan, nasehat yang berasal dari hati yang tulus ikhlas karena menghadap ridho Allah SWT pasti akan sampai pula ke hati.
Wallahualam Bissawab
Wallahualam Bissawab
11 Desember 2012

Mahasiswa Ekstensi 2011 Institut Sains Dan Teknologi Nasional |
Teknik Telekomunikasi | Blogger Mania | Kontributor Penulis 165 |
0 comments:
Post a Comment