Sebut saja eman, begitulah ia di panggil dengan perawakan kurus seperti saya, rambut agak ikal, dan senyumnya yang khas. Eman setiap pagi sering saya temui di lantai 4 MNC stand by untuk membersihkan kamar mandi karyawan. Ada hal yang lain dari sisi Eman yang tidak saya temui diantara OB yang lain, Eman sangat rutin setiap pagi untuk menunaikan shalat dhuha di mushola kecil di lantai 4, setiap bertemu dengan saya Eman selalu tulus memberikan sapaan dan senyuman nya yang khas, sambil memegang alat pel lantai :). Ketika sudah masuk waktu shalat dzuhur Eman pun langsung menuju mushola lebih awal, di awali dengan shalat sunah kemudian shalat dzuhur berjamaah, kadang saya yang menjadi imam dan eman yang jadi ma'mum, ya kadang kami hanya berdua karena karyawan yang lain lebih dahulu makan siang baru kemudian shalat dzuhur, selesai shalat berjamaah dengan eman, tak langsung ia beranjak dari tempat duduk, ia selalu meluangkan waktu untuk berdoa dengan khusyuk, dan kemudian di akhiri dengan shalat sunah, Saya jarang ngobrol dengan eman, terakhir kali saya bertemu beliau menyapa saya dan menanyakan tentang bagaimana caranya agar hapenya bisa konek ke internet, dan sayapun memberikan caranya agar hapenya bisa terkoneksi ke internet. Ya begitulah eman dengan keserderhaannya.
Gunawan Alfarizi
0 comments:
Post a Comment