Bicara tentang shalat, tentu bukanlah hal yang asing lagi di telinga, bagi kita muslim shalat 5 waktu merupakan ibadah yang tidak boleh di tinggalkan, karena hukumnya adalah wajib. Sebagaimana Firman Allah SWT Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan ruku`lah beserta orang-orang yang ruku. (Al-Baqarah : 43) Mengingat kembali history sewaktu training Esq MCB (Mission & Caracter Building ) bandung dimana didalamnya membahas tentang keterkaitan antara karakter kita dengan shalat yang kita kerjakan memiliki hubungan yang tidak bisa di pisahkan, shalat merupakan disiplin atas setiap amalan yang kita kerjakan, karenanya saya memberikan judul dalam postingan ini dengan "shalatmu adalah karaktermu". Setidaknya ada 7 karakter yang harus ada dalam diri kita yang memiliki keterkaitan dengan shalat yang kita lakukan.
- Jujur
Shalat Melatih diri kita untuk JUJUR dalam setiap perilaku dan tindakan kita sehari hari, apakah ada yang berani berbohong ketika kita shalat, misalnya ketika kita hendak menunaikan shalat dzuhur 4 rakaat sendirian di tempat yang sepi dan tidak ada seorang pun yang tahu,apa mungkin kita hanya melaksanakannya 3 rakaat atau hanya 2 rakaat, tentu itu tidak mungkin. Dimanapun kita berada ingat Allah Maha Menatap dan Maha Tahu akan kondisi setiap amalan yang di lakukan oleh hambaNya. Maka Shalat itu sesungguhnya melatih kejujuranmu, ketika kita sering berbohong maka tanyakan kembali dalam diri kita masing masing, apakah shalat kita sudah khusyuk, dengan memfokuskan diri dan memautkan hati sepenuhnya kepada Allah.
Maka renungkan firman Allah SWT didalam surat (QS. 29:45)
Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al-Kitab (al-Qur'an) dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari perbuatan-perbuatan fahsya’ dan mungkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadat-ibadat yang lain). Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan. (QS. 29:45)
2. Tanggung Jawab
Shalat melatih diri kita untuk selalu menjadi insan yang Bertanggung jawab di setiap amanah yang kita tunaikan. Barangsiapa yang meninggalkan shalat maka ia merupakan orang yang tidak bertanggung jawab terhadap kewajiban yang sudah di berikan oleh Allah SWT. Ilustrasinya adalah, ketika kita pulang kerja atau kuliah setelah sampai di rumah kita ternyata belum menunaikan shalat isya, karena terlalu capek munculah sifat malas dalam diri kita sehingga enggan untuk menunaikan shalat isya dan lebih mementingkan untuk segera istirahat. Atau mungkin untuk melepaskan tanggung jawab kita dalam menunaikan shalat wajib kita menyuruh adik atau kakak kita untuk menggantikan diri kita menunaikan shalat , rasanya itu tidak mungkin untuk di lakukan !!! lantas dimana tanggung jawab kita di hadapan Allah SWT kelak, bukankah amalan yang pertama kali akan di hisab adalah shalat kita, Allah memerintahkan kita untuk shalat bukan tanpa alasan ataupun tanpa maksud, sebagaimana firman Allah SWT dalam surat (Maryam: 59)
Maka datanglah sesudah mereka, pengganti (yang jelek) yang menyia-nyiakan shalat dan memperturutkan hawa nafsunya,maka mereka kelak akan menemui kesesatan (Maryam: 59)
3. Visioner
Orang yang visioner tentu punya master plan dan action yang baik, walaupun tidak bisa di pungkiri bahwa di setiap perjalanan untuk menggapai mimpi pasti ada kerikil yang menghadang, shalat melatih diri kita untuk menjadi pribadi yang visioner, berpikiran luas dan maju. Bukankan disetiap selesai shalat kita melakukan doa, ya doa sebagai sarana untuk mencurahkan segala keinginan kita di hadapan Allah SWT atas setiap mimpi yang nanti akan kita capai. Mengutip dari kata novel laskar pelangi "bermimpilah maka tuhan akan memeluk mimpimu".
Dan mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan (mengerjakan) shalat. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu`, (Al-Baqarah : 45)
4. Disiplin
Ya shalat tentunya melatih karakter kedisiplinan dalam diri kita, bagaimana diri kita memperlakukan waktu waktu shalat adalah salah satu dari karakter kedisiplinan diri kita, misalnya adalah ashalat subuh jam 05.30 wib kemudian kita kerjakan pukul 06.00 wib ? malulah diri kita dengan ayam yang subuh hari sudah berkokok untuk membangunkan jasad jasad yang terlelap mimpi. Orang yang sangat menjaga shalatnya tentu akan berusaha keras untuk bisa melaksanakan shalat tepat waktu.
Mari kita renungkan kembali firman Allah SWT
Katakanlah kepada hamba-hamba-Ku yang telah beriman: "Hendaklah mereka mendirikan shalat, menafkahkan sebahagian rezki yang Kami berikan kepada mereka secara sembunyi ataupun terang-terangan sebelum datang hari (kiamat) yang pada hari itu tidak ada jual beli dan persahabatan. (Ibrahim : 31 )
5. Kerja Sama
Shalat akan bernilai lebih pahalanya ketika kita lakukan secara berjamaah, dan itulah makna dari kerja sama di dalam shalat,
Dari Ibnu Umar ra bahwasanya rasulullah bersabda: shalat berjamah lebih utama daripada shalat sendirian dengan tujuh puluh derajat.Dalam riwayat lain: dengan dua puluh lima derajat. Muttafaq alaih
6. Adil
Jika banyak jamaah yang menunaikan shalat di masjid tentunya akan membantuk beberapa shaf, setiap orang punya hak untuk bisa duduk di shaf terdepan, entah itu tukang cendol, cuanki, pemulung, ataupun seorang pejabat sekalipun. Allah tidak melihat jabatan ataupun status sosial seseorang, karena yang di liat adalah keimanannya kepada Allah SWT. Apakah pantas orang yang datang telat kemudian ngotot ingin shalat di shaf terdepan ? tentu tidak, shalat melatih diri kita untuk adil, mereka yang punya pangkat pun apabila datang telat ketika shalat ( masbuk ) tentu tidak bisa untuk berada di shaf yang terdepan yang sudah di isi oleh para ukang cendol, cuanki ataupun pemulung.
"Sesungguhnya Allah tidak melihat kepada bentuk, rupa dan harta benda kalian, tetapi Allah memperhatikan hati dan amal-amal kalian". [HR. Muslim. lih. Ghayatul Maram no. 415]
7. Peduli
Selanjutnya adalah, shalat melatih diri kita untuk peduli, peduli untuk mengajak yang lain berjamaah dalam menunaikan shalat wajib.
So, shalatmu adalah karaktermu, bagaimana kita memperlakukan shalat kita adalah cerminan dari karakter kita, tak ada alasan untuk menunda shalat ketika kita sedang santai, tak ada alasan untuk tidak berjamaah di masjid ketika kita sedang punya waktu luang, dan tidak ada alasan untuk meninggalkan shalat selama hanyat masih di kandung badan.
Wallahualam bisawab,
-Gunawan Alfarizi-
MNC 01 Mei 2012
sumber gambar : Deviantart
0 comments:
Post a Comment