Kita tentu sering belajar tentang bagaimana harus bersabar dan ikhlas di setiap peran dan hasil, dan sering kali kita melihat dengan kacamata kita tentang bagaimana pentingnya belajar untuk sabar dan ikhlas dari sosok seorang insan. Setiap insan memiliki caranya sendiri dalam mengimplementasikan nilai nilai kesabaran dan keikhlasan di dalam kehidupannya sehari hari. Kali ini saya ingin mengajak untuk bersama belajar tentang makna kesabaran dan keikhlasan dari Makhluk Ciptaan Allah SWT yang sering kita temui di lingkungan kita, Yaitu Belajar Sabar dan Ikhlas dari Pohon Mangga. Tak hanya buah yang bisa kita petik, tetapi hikmah pun bisa kita petik seperti buah mangga. Pohon mangga tak hanya bisa kita jumpai di rumah rumah warga, tetapi kita juga bisa menemukannya di pinggir jalanan. Ketika pohon ini tumbuh dan belum berbuah tentu tak banyak orang yang memperhatikannya, bahkan orang yang lewat di depannya pun akan acuh tak acuh. Butuh proses yang lama untuk bisa menghasilkan buah mangga yang manis dan lezat, dan pohon mangga harus bersabar menahan terik cuaca yang panas dan juga hujan yang mengguyur. Namun pohon mangga tak pernah mengeluh karena baginya terik panas dan hujan adalah sebuah fase yang harus ia jalankan agar ia tumbuh kuat dan bisa menghasilkan buah mangga yang manis. Ketika buah mangga mulai ranum dan matang di tangkai pohon, maka saat itu juga orang orang mulai memperhatikan sang pohon mangga ini. Tentu banyak orang yang tergiyur untuk bisa menikmati mangga yang manis ini. Banyak cara yang di lakukan oleh setiap orang untuk bisa mendapatkan buah mangga yang manis ini, dengan sebuah galah, dengan memanjatnya, atau bahkan dengan melemparinya dengan batu yang besar. Lantas apakah yang di berikan oleh pohon mangga ini, tentu bukanlah sebuah balasan lemparan batu yang di berikan, tetapi sang pohon mangga ini membalasnya dengan ikhlas memberikan mangga yang manis dan lezat.
Sungguh Allah menciptakan sesuatu pasti ada makna tersirat di dalamnya, sebagaimana firmannya :
” Dan Kami tidak menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada antara keduanya dengan bermain-main (sia-sia). Kami tidak menciptakan keduanya melainkan dengan haq, tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahui .” (QS Ad Dukhaan [44] : 38-39)
Belajar sabar dan ikhlas dari pohon mangga....
Sabar itu bukan tidak ada batasannya, sesungguhnya sabar itu ada tingkatannya masing masing, begitu juga dengan ikhlas perumpamaannya adalah seperti orang yang melesatkan sebuah anak panah dari busurnya, tentu sang pemanah tak berharap anak panah tersebut kembali padanya...Sungguh indah hidup ini jika kita hiasi selalu dengan kesabaran dan keihklasan, Sungguh besar pahala orang yang senantiasa sabar di dalam hidupnya, sungguh ringan beban orang yang selalu ikhlas di hatinya, maka mulai saat ini sertakan selalu nilai nilai kesabaran dan keihklasan di dalam setiap episode kehidupan kita.
Wallahualam bisawab,
Gunawan Alfarizi
18 Juli 2012
” Dan Kami tidak menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada antara keduanya dengan bermain-main (sia-sia). Kami tidak menciptakan keduanya melainkan dengan haq, tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahui .” (QS Ad Dukhaan [44] : 38-39)
Belajar sabar dan ikhlas dari pohon mangga....
Sabar itu bukan tidak ada batasannya, sesungguhnya sabar itu ada tingkatannya masing masing, begitu juga dengan ikhlas perumpamaannya adalah seperti orang yang melesatkan sebuah anak panah dari busurnya, tentu sang pemanah tak berharap anak panah tersebut kembali padanya...Sungguh indah hidup ini jika kita hiasi selalu dengan kesabaran dan keihklasan, Sungguh besar pahala orang yang senantiasa sabar di dalam hidupnya, sungguh ringan beban orang yang selalu ikhlas di hatinya, maka mulai saat ini sertakan selalu nilai nilai kesabaran dan keihklasan di dalam setiap episode kehidupan kita.
Wallahualam bisawab,
Gunawan Alfarizi
18 Juli 2012
0 comments:
Post a Comment