Kali ini saya ingin sedikit menuliskan tentang banyaknya mereka yang mengaku sebagai aktifis Dakwah ( dari berbagai macam harakah ) yang sering berkicau didunia maya yang sering kali bersilat lidah karena perbedaan pandangan akan suatu permasalahan, sehingga ada diantara mereka yang begitu lantang mengeluarkan kata kata celaan demi mempertahankan argument yang mereka yakini.......
Friday, September 9, 2011
Ini tentang si A, si B, dan si C, ada juga si D
Si “A” Adalah seorang pemuda ( alias bujangan ) yang baik hati, shaleh, rajin mengaji, cerdas, sedikit pendiam, Si “B” Adalah seorang gadis yang shaleha, yang suka belajar untuk bagaimana menjadi seorang wanita yang baik dalam mengenal islam , Si “B” ini memiliki karekter yang ceria, murah senyum, ramah dan dia sangat disukai banyak orang karena karamahannya, Si “C” merupakan sahabat si “B” yang merupakan teman sejati baik di waktu susah ataupun senang, dan karakter dari Si “C” ini adalah orang yang ceria, agak sedikit pemalu, pandai bergaul, dan tentunya shaleha sama seperti Si “B”, Begitu juga dengan Si “D”, dia adalah sosok wanita yang shaleha, cerdas, ramah, intensitas pertemuan pertemanan yang lebih banyak adalah antara si “B” dan si “C”, sedangkan si “D” jarang bertemu karena memiliki aktifitas dan kesibukan lain di luar kampus, karena antara si “B”, “C” dan “D” kuliah di kampus yang berbeda.
Kisah ini adalah kisah tentang RASA DAN PERASAAN antara si “A”, si “B”, dan si “C”, ada juga si “D”
To be continued,,,,
-MNC Tower lnt 25 9 September 2011-
Baik atau tidaknya seseorang itu bukan di nilai dari kecerdasan akal tetapi dari kebersihan hatinya
Baik atau tidaknya seseorang itu bukan di nilai dari kecerdasan akal tetapi dari kebersihan hatinya
Masih terngiang kalimat tersebut yang pernah di sampaikan oleh ustadz Aam Amiruddin ketika saya mengikuti pengajian rutin Majelis Percikan Iman di masjid Almurasalah Gegerkalong Learning Center Telkom Risti. Untuk mengawali tulisan ini kita cermati hadist berikut ini :
“sesungguhnya dalam diri manusia itu ada segumpal daging, bila ia baik maka baiklah seluruh jasad, bila ia rusak maka rusaklah seluruh jasad, dan segumpal daging tersebut bernama “HATI”. (HR,bukhari)”
Hati adalah sumber yang menggerakan kita pada perbuatan buruk ataupun baik, tergantung dari cara kita menjaga dan marawat hati kita untuk selalu dekat dengan Allah SWT. Jika Aktifitas yang kita lakukan kita selalu mengikutsertakan hati yang baik, maka aktifitas itupun akan menjadi baik dalam Pandangan Allah, namun jika aktifitas yang kita lakukan kita kita selalu mengikutsertakan hati yang buruk, maka aktifitas itupun akan menjadi jalan keburukan untuk diri kita.
Allah SWT juga berfirman dalam surat Al A’raf ayat 146 yang artinya “akan aku palingkan dari tanda – tanda kekuasaanku orang – orang yang menyombongkan diri di bumi tanpa alasan yang benar. kalaupun mereka melihat suatu tanda kekuasaanku mereka tetap tidak akan beriman kepadanya. dan jika mereka melihat jalan yang membawa kepada petunjuk, mereka tidak akan menempuhnya, tetapi jika mereka melihat jalan kesesatan, mereka menempuhnya. Yang demikian adalah karena mereka mendustakan ayat – ayat kami dan mereka selalu lengah terhadapnya.” Inilah ayat yang menggambarkan sesungguhnya Alah hanya akan menerima orang – orang yang baik, dan sesungguhnya Allah Swt hanya akan menerima amalan – amalan yang tanpa sedikitpun ada rasa kesombongan dalam hatinya.
pesan dari pak mario teguh
Ada satu taman, yang jika ia indah, keseluruhan hidup kita akan indah. Taman itu adalah hati. Taman hati yang indah itu berisikan bunga yang namanya syukur, yang dipupuk dengan tanggung-jawab, yang disirami dengan pengakuan bahwa semua hasil adalah pemberian Tuhan, yang disiangi dengan kejujuran, dan yang dipagari dan digerbangi dengan keikhlasan menerima apa pun sebagai keadaan yang terbaik yang masih bisa diperbaiki. Maka, Janganlah menanami hati dengan ilalang kemarahan. Mario Teguh.
Wallahualam bisawab,,
-MNC Tower lnt 25 , 9 September 2011-
Gawang tidak pernah lebih besar dari Bola
Gawang tidak pernah lebih besar dari Bola
Masih ingat dalam benak kita tentang pertandingan antara indonesia vs Bahrain dimana indonesia kalah 2-0 atas bahrain. Itulah pertandingan ada kalah dan ada menang tapi satu tujuan dari olah raga adalah kesehatan, ya toh,,,:), dalam pertandingan selama 90 menit itu mereka berhadapan di medan yang sama di lapangan yang sama, menggunakan bola yang sama, gawang yang sama, hanya yang membedakan adalah setiap semangat dari individu atau para pemain itu sendiri.
Ketika menonton pertandingan ini saya tertarik untuk menulis Gawang tidak pernah lebih besar dari Bola maksudnya adalah gawang kita ibarakan sebagai sebuah pintu atau peluang untuk kita bisa meletakan harapan yang kita ibaratkan segai bola setiap pemain memiliki kesempatan yang sama untuk bisa mencetak gol kedalam gawang lawan, yang membedakannya adalah semangat, strategi, kerja sama , dan tentunya kesepempatan memanfaatkan peluang yang ada.
yang namanya bola tentu tidak akan pernah memihak, karena bola akan berjalan sesuai dengan kendali dari orang yang mendapatkannya ketika ia berada pada kaki pemain yang lain tentu ia akan berjalan sesuai dengan arahan dari kaki sang pemain
itulah dunia sepakbola yang sangat didigila gilakan oleh para penggemarnya,,,:)
-salam olah raga-
Subscribe to:
Posts (Atom)