Thursday, July 11, 2013

Sesama Aktivis Dakwah Janganlah Saling Mencela

Bismillahirahmanirahim, Marhaban Ya Ramadhan


Kali ini saya ingin sedikit menuliskan tentang banyaknya mereka yang mengaku sebagai aktifis Dakwah ( dari berbagai macam harakah ) yang sering berkicau didunia maya yang sering kali bersilat lidah karena perbedaan pandangan akan suatu permasalahan, sehingga ada diantara mereka yang begitu lantang mengeluarkan kata kata celaan demi mempertahankan argument yang mereka yakini. Setidaknya apa yang saya tuliskan ini tentunya menjadi sebuah nasehat penting bagi saya pribadi dan juga bagi para mereka yang mengaku sebagai aktifis islam.

Aktifis Dakwah

Jika kita mendengar kata aktifis dakwah, pasti didalam benak kita akan menuju pada sosok mereka yang rajin tilawah, shaum sunnah yang rutin, shalat berjamaah yang tak pernah tertinggal, terjun dan aktif di organisasi, gemar diskusi, punya banyak koleksi buku islami dari mulai tafsir alquran, fiqh dakwah sampai buku buku tentang harakah islamiyah, hobinya dengerin muratall dan lagu nasyid haraki, anti pacaran, punya banyak agenda dakwah, piawai dalam berbicara, jago dalam beragumen, punya kapastias ilmu keislaman yang mumpuni, status statusnya di facebooknya pun selalu berisikan nasihat tentang dakwah, dan juga tentang ayat ayat alquran ataupun hadist yang bisa memicu semangat, intinya islami banget lah. Mungkin itu sedikit gambaran sederhana dari seseorang aktifis dakwah, walaupun setiap orang punya gambaran tersendiri tentang sosok seoarang aktifis dakwah. 

Wadah para aktifis dakwah

Aktifis dakwah untuk bisa menjalankan dan merealisasikan agenda dawkahnya maka ia pun butuh kumpulaan orang yang tergabung dalam suatu Wadah, baik itu ormas, partai, ataupun komunitas dakwah lainnya ( ldk ). Dimana didalam Wadah inilah mereka dibina dan diberikan bekal ilmu, selain itu Wadah ini juga tempat mereka untuk bisa silaturahmi,  bersosialisasi dan berdiskusi antar sesama aktifis dakwah tentang berbagai macam hal, baik itu seputar ilmu agama, isu isu keislaman diberbagai negara, sampai masalah tentang walimah pun dibahas :D. Tentunya setiap Wadah ini para aktifis dakwah ini memilki visi dan misi yang berbeda beda namun intinya tetap sama yaitu amar amruf nahi munkar. Ibaratkan rumah, Wadah ini memiliki berbagai macam peran, ada yang fokus pada gerakan tahuhid, ada yang fokus pada gerakan tarbiyah, ada juga yang fokus dalam hal politik dan negara. Tak hanya sekedar pembinaan akan tsakofah islamiyah saja, aktifis dakwah ini tentu mendapatkan juga pembinaan tentang bagaimana agar tetap istiqomah menjaga akhlaqul karimah sebagaimana yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW dan para sahabatnya.


Perbedaan pandangan antar aktifis dakwah

Tidak bisa dipungkiri bahwa antar aktifis dakwah memiliki pandangan yang berbeda beda dalam membahas ataupun menyelesaikan suatu masalah tertentu, tentunya berdasarkan dari pemahaman yang mereka dapatkan dan dari hasil analisis individu itu sendiri. Tentunya dalam segala macam perbedaan yang ada ini tidak menjadikan antar sesama aktifis dakwah saling bermusuhan hanya karena hal yang bersifat khilafiyah. Haya mereka yang bisa menyikapi perbedaan dengan hati yang jernih lah yang tidak terjerumus kedalam lingkaran permusuhan, sedangkan mereka yang menyikapi perbedaan dengan hati yang keruh dan penuh prasangka, sombong dan dangkal akan ilmu serta minim akan amal adalah mereka yang mudah terjerumus kedalam lingkaran permusuhan, mengapa ? karena mereka satu sama lain akan berusaha untuk mempertahankan pendapatnya walaupun tanpa dasar yang jelas.

Sesama Aktivis Dakwah Janganlah Saling Mencela

Pernah bahkan sangat sering saya jumpai disuatu group ataupun forum, ada diantara mereka yang mengaku sebagai aktifis dakwah ketika mereka berdiskusi tentang masalah misalnya antara demokrasi dan khilafah, bukan diskusi sehat yang kita lihat, malah yang terjadi adalah saring debat dan saling menyarang dengan ayat alquran ataupun hadist. Bahkan yang lebih parah lagi adalah karena arena disukusi yang sudah semakin memanas dan sudah keluar dari jalur pembahasan, dan buntu akan argument, maka kata kata celaan pun terlontarkan dengan begitu mudahnya, bahkan ada yang sampai mengKAFIRKAN hanya karena perbedaan pendapat. Tentu ini merupakan hal yang sangat miris untuk kita saksikan, apakah selama ini ilmu  yang mereka dapatkan hanya untuk berdebat didunia maya, apakah hasil pembinaan diri yang mereka dapatkan didalam wajihah yang mereka geluti tidak menyelimuti akhlaqul karimah, sehingga kata kata cela pun terlontarkan dengan mudah. Ah rasanya malu sekali kita yang masih dangkal akan ilmu dan minim akan amal ini membanggakan ilmu dan amalan yang masih secuil. Malu rasanya jika saja Rasulullah masih hidup dan melihat ummatnya bertengkar saling mencela hanya karena setitik perbedaan. Seharusnya ilmu dan pembinaan diri yang kita dapatkan, menjadikan kita sebagai muslim yang memiliki kepribadian santun dan berakhlaq, yang mencintai saudara sesama muslim walupun berbeda pendapat ataupun pandangan. Ingatlah bahwa ukhuwah islamiyah kita antar sesama muslim tidak dibatasi oleh suatu wajihah ataupun harakah tertentu, tetapi ukhuwah islamiyah kita antar sesama muslim diikat dalam tali aqidah yang kuat dan lurus. Sudah cukup rasanya antar sesama aktifis dakwah untuk saling mencela, bisa jadi dikala kita saling mencela mereka ( orang orang kafir ) malah mentertawakan perpecahan didalam tubuh ummat muslim. Karena sungguh islam hadir sebagai agama yang rahmatan lil'alamin, rahmat bagi semesta alam, jangan kita kotori indahnya islam dengan perangai kita yang buruk.

Wallahualam bisawab,


Penulis,












Gunawan Alfarizi,
Mahasiswa Ekstensi 2011 Institut Sains Dan Teknologi Nasional |
Teknik Telekomunikasi | Blogger Mania | Kontributor Penulis 165 |

1 comments:

sedot wc jakarta said...

satu sama lain haruslah rukun