• Sesama Aktifis Jangan Saling Mencela

    Kali ini saya ingin sedikit menuliskan tentang banyaknya mereka yang mengaku sebagai aktifis Dakwah ( dari berbagai macam harakah ) yang sering berkicau didunia maya yang sering kali bersilat lidah karena perbedaan pandangan akan suatu permasalahan, sehingga ada diantara mereka yang begitu lantang mengeluarkan kata kata celaan demi mempertahankan argument yang mereka yakini.......

  • Malulah Kita Kepada Allah

    Malulah kita kepada yang menganugerahkan kita dua buah mata yang bisa melihat, namun kita gunakan untuk maksiat.. Malulah kita kepada yang menganugerahkan kita lisan yang bisa berbicara namun kita gunakan untuk berkata nista dan dusta.. Malulah kita kepada Allah yang menganugerahkan kita dua buah telinga yang bisa mendengar....

  • Gempa DiAceh Dan Kudeta DiMesir

    2 Juli 2013 Negeri Serambi Mekah kembali diguncang oleh gempa bumi dengan kekuatan 6.2 SR yang terjadi selama 23 kali. Tidak bisa kita pungkiri bahwa disetiap ujian yang Allah berikan pasti mengandung saripati hikmah yang bisa kita petik dan kita jadikan pelajaran, karena Allah tidak akan menguji suatu kaum melainkan sesuai dengan kemampuan....

Wednesday, August 29, 2012

Jangan Menghakimi Kegalauan Orang Lain

Galau adalah fenomena yang sebarnya tidak asing lagi di kehidupan sehari hari, ia tidak hanya melekat pada sosok remaja saat ini bahkan orang yang sudah tua pun bisa merasakan dampak dari Galau ini sendiri. Galau merupakan kondisi dimana ketika perasaan seorang insan bimbang, cemas, khawatir bahkan resah di suatu kondisi tertentu. Dan kondisi inilah yeng membuat perasaan semakin labil. Siapapun orangnya tentu pernah merasakan Galau termasuk diri kita sendiri. Banyak cara untuk mengekspresikan rasa galau, bisa melalui status status yang melankolis yang berbau persepsi, atau bahkan curhat kepada sesama teman tentang kondisi ataupun suasana hatinya. Penilaian akan suatu kegalauan seseorang akan muncul mana kala timbul suatu persepsi. Persepsi merupakan ekspersi penilain orang dari sudut pandang tertentu. Kadang kala kita begitu mudah untuk menilai sesorang galau, padahal bisa jadi diri kita sendiri yang sebenarnya sedang di landa kegalauan yang teramat sangat.  Setiap orang berhak untuk Merasakan Galau, namun tidak semua orang berhak untuk menghakimi kegalauan orang lain. Maksudnya adalah ketika ada kondisi dimana seorang sahabat kita sendiri sedang di landa kegalauan maka tak seharusnya lah kita menghakiminya dengan menebarkan informasi kegalauan sahabat kita ini kepada orang lain. Karena bisa jadi ketika kita sering menghakimi kegalauan orang lain bisa jadi efek kegalauan itu akan menjadi boomerang untuk menyerang balik kepada kita. Sebuah sindiran pun bisa jadi implementasi dari rasa ingin menghakimi kegalauan orang lain, biasanya sindiran ini berupa ungkapan penilaian kegalauan seseorang melalui bahasa kiasan yang tidak secara langsung di tujukan kepada objek galau itu sendiri. Menghakimi kegalauan orang lain tidak akan mampu memberikan nilai manfaat yang berarti bagi diri kita dan orang lain. Karena sungguh menghakimi kegalauan orang lain hanya akan berdampak buruk bagi yang menghakimi dan yang di hakimi kegalauannya. Bukan lah tugas kita untuk melarang seseorang untuk galau, karena tugas kita hanyalah memberikan saran dan masukan agar galaulah pada tempatnya. Ya galaulah pada tempatnya sehingga kita bisa menemukan jawaban atau solusi atas setiap kegalauan yang melanda kita. Galau bukan untuk di hakimi, galau juga bukan untuk di sebar luaskan agar orang berbelas kasihan kepada kita, galau pun bukan untuk di dramatisir layaknya sinetron ataupun telenovela. Maka mulai saat ini stop dan berhentilah untuk menghakimi kegalauan orang lain, liat lah kedalam cermin diri kita bisa jadi ada butiran butiran bahkan serpihan kegalauan yang ada didalam diri kita yang tidak kita ketahui.

Dan sebaik baiknya tempat untuk mengobati kegalauan kita adalah dengan mengadukan semuanya kapada Allah SWT Yang Maha Melihat dan Maha Menatap setiap isi hati kita. Karena Allah lah yang punya obat atas setap kegalauan kita.

Don’t Galau Be Happy

30 Agustus 2012
Gunawan Alfarizi

Mahasiswa Ekstensi 2011 Institut Sains Dan Teknologi Nasional |
Teknik Telekomunikasi | Engineer On Site PT Telkom | Kontributor Penulis 165

Read More

Friday, August 24, 2012

Ada kasih sayang Allah di balik ujian yang datang

Setiap insan yang ada di muka bumi ini memiliki episode kehidupan masing masing, dan tentu disetiap episode kehidupan yang berjalan tidak dapat di pungkiri bahwa di dalamnya selalu ada ujian yang datang. Ujian ini bisa jadi berupa teguran dan juga bentuk kasih sayang dari Allah SWT, tergantung bagaimana kita menyikapinya dengan hati yang bersih kah atau dengan hati yang keruh dengan noda hitam. Maka Hanya insan yang berhati bersihlah yang mampu mengambil saripati hikmah dari setiap ujian yang Allah berikan kepadanya, bahwa sesulit apapun ujian yang datang pada dirinya akan diyakini bahwa itu sebagai bentuk kasih sayang Allah kepadanya agar ia bisa menjadi pribadi yang lebih baik lagi dari episode episode sebelumnya. Sementara bagi seorang insan yang berhati keruh akan menganggap setiap ujian yang hadir merupakan bencana yang tak ada ujung penyelesaian masalahnya, sehingga muncul rasa cemas, gelisah, dan kepanikan yang tidak menenangkan lahir dan bathin. 

Ada rahasia dibalik rahasia atas setiap ujian yang Allah berikan kepada setiap makhluknya. Karena sungguh Allah memiliki alasan mengapa Ia menurunkan ujian kepada Hamba HambaNya, bukan semata mata karena ingin memberikan teguran, tetapi harus kita yakini ini adalah bentuk training dari Allah kepada diri kita agar kita bisa menapaki derajat insan yang beriman disisi Allah SWT. Sungguh Allah tidak akan menguji suatu kaum melainkan sesuai dengan kemampuannya. Allah tidak akan menguji hambaNya di laur batas kemampuan hambaNya, maka yakinlah bahwa disetiap ujian yang Allah berikan kepada kita mampu untuk kita hadapi, karena yang menjadi masalah adalah bukan ujian yang datang, tetapi bagaimana cara kita menghadapi dan mengambil hikmah dari setiap kejadian yang datang kepada kita. Laksana anak kecil yang akan naik kelas dari mulai kelas 1 ke kelas 2, maka untuk bisa mencapai ke kelas 2 sang anak pun harus bisa melewati ujian apakah ia mampu untuk lulus masuk ke kelas 2 atau tidak. Ujian Allah bisa datang kapan saja dan dari arah yang tidak di duga duga, ia seperti angin yang sulit untuk kita terka arah datangnya. Maka Hal yang kemudian harus kita siapkan adalah bukan untuk mengetahui kapan ujian itu datang, tetapi seberapa siapkah diri kita untuk menyiapkan manuver keimanan ketika ujian itu datang. 

Sebagaimana Sabda Rasulullah SAW : 

Besarnya pahala sesuai dengan besarnya ujian dan cobaan. Sesungguhnya Allah ’Azza wa jalla bila menyenangi suatu kaum Allah menguji mereka. Barangsiapa bersabar maka baginya manfaat kesabarannya dan barangsiapa murka maka baginya murka Allah. (HR. Tirmidzi).

Sudah seharusnya kita menjadikan ujian yang datang sebagai sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah yang Maha Memiliki semua jawaban atas setiap permasalahan hidup kita. Ujian yang datang membuktikan bahwa diri kita ini begitu lemah, sehingga kita membutuhkan pertolongan Allah SWT. Ujian yang datang bukan karena Allah benci kepada kita, tapi sungguh karena Allah sayang kepada kita.

Dalam surat Alam Nasyroh, Allah Ta’ala berfirman,

فَإِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا

Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. (QS. An Nasyr: 5)

إِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا

Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. (Q

Allah memiliki banyak pintu kemudahan agar kita bisa melewati setiap ujian yang datang, maka Sertakanlah selalu hati yang bersih dan keyakinan yang menghujam di dalam dada akan dekatnya pertolongan Allah mana kala kita pun dekat dengaNya. Jangan pernah ragu akan janji datangnya pertolongan Allah, Allah lah yang punya kuasa membalikkan keadaan, Allah lah yang memiliki kuasa menjadikan kita tersenyum bahagia selepas kita menangis, dan Allah lah yang memiliki kuasa atas setiap jawaban di setiap ujian yang kita hadapi, Jangankan Menenangkan ombak yang ganas, menenangkan air mata kita yang larut di pipi dan mengubahnya menjadi senyuman yang manispun Allah sudah pasti sanggup. Maka untuk apa kita ragu, yakinlah Ada kasih sayang Allah di balik ujian yang datang dan mulai saat ini, ketika ada ujian yang datang haruslah kita Hadapi, Hayati dan Nikmati,

Wallahualam Bissawab,

Gunawan Alfarizi

23 Agustus 2012
Read More

Seyakin Doa, Seoptimal Ikhtiar Dan Sepasrah Tawakal

Narasi kehidupan yang di jalani oleh setiap insan tentu tak ter-elakan dari serangkaian keinginan dan harapan. Tentunya untuk bisa mewujudkan apa yang kita harapkan agar bisa berbuah manis di perlukan suplemen pendukung agar menjadi satu kesatuan yang kuat. Suplemen ini adalah doa, ikhtiar dan tawakal yang menjadi pupuk semangat kita dalam mewujudkan keinginan dan harapan. Doa, ikhtiar dan tawakal laksana organ yang ada di dalam satu tubuh yang memiliki peran tersendiri untuk menjalankan fungsinya namun memiliki tujuan yang sama yaitu untuk bisa saling bersinergi untuk mencapai tujuan yang di harapkan. Dalam fase Perjalanan hidup setiap insan tidak dapat di pungkiri bahwa setiap perjalanan yang di arungi untuk mewujudkan keinginan dan harapan tak terlepas dari krikil krikil yang menghadang. Maka untuk bisa menghadapi krikil krikil ini kita membutuhkan manuver berupa Do'a, karena dengan adanya untaian doa sesungguhnya akan menimbulkan percikan keberanian dalam diri kita agar tumbuh rasa yakin yang menghujam di dalam dadanya bahwa setiap kerikil yang menghadang pasti dapat kita lewati. Karenanya bukan lah hal yang sulit bagi Allah untuk mengabulkan setiap doa ataupun permintaan setiap hambaNya, lantas apakah do'a saja sudah cukup ? tentunya tidak ! fase selanjutkan adalah dengan mengoptimalkan ikhtiar yang kita jalani. Karena ikhtiar merupakan bentuk total action sekaligus implementasi dari untaian doa yang kita panjatkan. Cukupkah sampai disitu ? tentunya ada satu hal lagi yang tidak bisa kita tinggalkan yaitu tawakal, setelah serangkaian doa dan dan kerja keras kita dalam berikhtiar maka selanjutnya adalah bertawakal atau menyerahkan semua jawabannya kepada Allah SWT sang pemilik setiap jawaban, karena hanya Allah lah yang Maha Tahu atas setiap kebutuhan hambaNya di bandingkan dengan diri kita sendiri. 

Mari kita simak ayat yang begitu Indah ini Dalam surah Al-Baqarah ayat 186 Allah berfirman,
“Dan apabila hamba-Ku bertanya kepada mu tentang Aku, maka (jawablah) bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia berdoa kepada- Ku.” 

Janji Allah ini tidak mungkin salah dan diingkari. Setiap doa yang dipanjatkan, pasti dikabulkan, tentunya semuanya itu adalah jawaban yang terbaik yang Allah berikan untuk kita. 

“Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.” (QS. Al-Baqarah 2: 216)

Maka mulai saat ini sertakan selalu keyakinan yang menghujam di dalam dada kita akan setiap doa yang kita panjatkan, dan berusaha seoptimal mungkin disetiap ikhtiar yang kita jalani, selanjutnya pasrahkan semuanya kepada Allah dengan bertawakal selalu padaNya,

Wallahualam bissawab,

Gunawan Alfarizi

23 Agustus 2012
Read More

Thursday, August 9, 2012

Apa sih Cloud Computing ( komputasi awan ) ?

Di acara Upgrading EOS ( Engineer On Site ) Telkom di Menara multimedia lnt 3 beberapa minggu yang lalu selain acara buka bersama dan silaturahmi, di isi juga dengan presentasi pengenalan product knowladge dari SIGMA tentang telkomcloud. Memang produk ini bukan lagi hal yang asing ditelinga, hanya yang masih asing adalah dalam bentuk implementasinya dilingkungan coorporate. Sebagai ilustrasi pengenalan awal dari cloud computing ini adalah layaknya kita menggunakan jasa listrik dari PLN ( Perusahaan Listrik Negara ). Untuk bisa menikmati listrik yang ada di rumah kita tentu kita tidak perlu lagi membangun infrastruktur pembangkit listrik di area rumah kita. Kita tidak perlu repot repot untuk memikirkan bagaimana listrik yang kita sewa bisa masuk kedalam rumah kita. Yang terpenting adalah listrik bisa mencukupi kebutuhan rumah kita, dan yang kita lakukan untuk bisa mendapatkan layanan listrik ini cukup dengan mendaptarkan ke PLN. PLN lah yang nantinya akan melakukan perawatan dan maintenance semua infrastrukur pembangkit listriknya sehingga bisa di alirkan ke setiap rumah. Mungkin ini sebuah analogi sederhana tentang gambaran dari implementasi cloud computing. Telkom sebagai penyedia jasa cloud computing dengan produk telkomcloudnya menawarkan sebuah kemudahan kepada coorporate dalam menyediakan solusi teknologi informasi. Perusahaan tinggal menyewa layanan telkomcloud ini dan menikmati berbagai macam layanan TIK, sedangkan untuk perihal infastrukur dan maintenance maupun aplikasi semuanya menjadi tanggung jawab provider untuk mengelolanya. Sehingga lebih hemat dalam biaya infastruktur dan maintenance. Layanan Cloud Computing secara garis besar dapat dikelompokan menjadi, Infrastructure as a Service (IAAS), Platform as a Service (PAAS), sampai kepada Software as a Service (SAAS) yang seluruhnya disalurkan ke pelanggan melalui jejaring yang aman dan terpecaya. Untuk lebih detail bisa cek di situs resmi telkomcloud : http://www.telkomcloud.com/sme/


Read More

Wednesday, August 8, 2012

Burung pun tak selamanya terbang di udara

Maha Suci Allah yang menciptakan alam semesta raya berserta dengan isinya. Tidak ada satupun dari ciptaan Allah yang di ciptakan secara sia sia melainkan di dalam terdapat berjuta rahasia hikmah yang bisa kita petik. Kali ini kita akan belajar mengambil hikmah dari kehidupan seekor burung. Allah SWT memberikan keistimewaan kepada makhluk ini, keistimewaan yang bisa kita lihat dari seekor burung adalah bahwa ia bisa terbang di udara dengan dua sayapnya. Terbang bebas mengelilingi daratan dan menghias langit yang biru. Namun adakalanya ia pun hinggap di ranting ataupun dahan yang rindang untuk sekedar menghela nafas dan menikmati indahnya alam sambil memijakan kedua kaki mungilnya dan merengangkan kedua sayapnya yang lelah. Karena tak selamanya burung bisa terus menerus terbang tanpa henti mengelilingi daratan yang begitu luasnya, Ia berhenti sejenak untuk sekedar menikmati alam dan menikmati sajian dari Allah untuk mengisi energi agar bisa terbang kembali. Hinggap dari satu tempat ke tempat yang lain tak hanya sekedar mencari makan, tapi juga menikmati indahnya Alam yang Allah ciptakan. Filosofi kehidupan seekor burung pun bisa menjadi sebuah pelajaran bagi kita bahwa tak selamanya kita terus menerus berlari adakalanya kita pun harus mengambil waktu sejenak untuk menghela nafas dan mengisi kembali tenaga yang mulai melemah agar bisa kembali berlari kencang. Luangkan waktu sejenak untuk menikmati indahnya setiap sajian pemandangan Yang Allah ciptakan dengan begitu mempersonanya sambil berdzikir, mengAgungkan AsmaNya. Ambil lah jeda dalam kehidupan kita untuk bersyukur dan bermunajat kepada Allah, Ambil lah jeda dalam kehidupan kita untuk menghisab diri dan bertaubat kepada sang Khaliq. Istirahatmu bukanlah untuk diam selamanya, istirahatmu adalah sebuah Per kuat yang mampu melepaskanmu untuk melesat jauh dan belari kencang menuju CintaNya. :)


08 Juli 2012,













Gunawan Alfarizi,
Mahasiswa Ekstensi 2011 Institut Sains Dan Teknologi Nasional |
Teknik Telekomunikasi | Blogger Mania | Kontributor Penulis 165 |

Read More