Thursday, July 25, 2013

Ini Uangmu Bukan Uangku

Orang orang yang biasa berangkat kerja di Jakarta dan sekitarnya ketika menaiki BUS ( KOPAJA / Metro Mini ) ataupun angkot pasti pernah yang namanya berjumpa dengan pengamen, tukang minuman, bahkan preman preman tukang orasi. Bahkan saking seringnya kita berjumpa dengan mereka, sampai samapi kita hafal betul judul lagu yang akan dimainkan dan juga teks orasi orasi yang disampaikan oleh para preman didalam mobil BUS. Saya ingin sedikit berbagi cerita dimana ketika saya berjumpa dengan 2 orang preman yang sedang orasi, yang kebetulan saya hafal betul wajah mereka dan juga orasi yang disampaikan. 2 orang preman tersebut berkoar koar meratapi nasib dan juga keadaan dirinya yang hidup luntang lantung di Ibu Kota Jakarta,  tak punya uang untuk sekolah, sulit mencari makan ( tapi rokok di telinga tetap terselip & hp yang bagus ada dikantong ), dengan semangat yang berapi api mereka mengingatkan kepada para penumpang untuk tidak bersikap egois dan memarjinalkan kondisi mereka. Mereka ingin dihargai dengan cara diberikan uang 500 , 1000 atau 2000 rupiah sebagai jasa mereka berosasi dan meratapi kesusahan diri. Setelah selesai berorasi 2 preman ini dari kursi paling depan dekat supir mereka menengadahkan topi mereka yang sudah lusuh mengharapkan ada yang mau berbaik hati untuk sekedar memberikan mereka sedikit uang ataupun sebatang dua batang rokok. Nyatanya dari bangku paling depan hingga belakang tak ada satupun yang memberikan mereka uang ataupun sebatang rokok, al hasil emosi mereka pun meluap luap. Di Belakang kursi penumpang mereka mencibir setiap penumpang yang tidak sudi memberikan mereka uang recehan sedikitpun. Tapi apa yang mereka katakan berupa lontaran kalimat kalimat tak terpuji diacuhkan begitu saja oleh para penumpang tanpa ada yang meresponnya. 

Lantas saya adalah orang paling terakhir yang mereka sambangi dengan harap saya memberikan mereka uang recehan. Dan dengan menggunakan tangan kanan saya memberikan mereka uang 20 Ribu rupiah, alhasil mereka girang tak terkira, jarang jarang ada yang mau memberikan mereka dengan uang yang bisa dibilang nominalnya bisa untuk membeli 2 bungkus rokok ataupun 2 bungkus nasi dengan lauk yang lengkap.

Preman : Makasih ya bang, abang bae bener ngasih kite uang 20 ribu, seumur umur belum pernah ada yang ngasih gue duit segini, paling banter 2 ribu perak itu juga duitnya udah lusuh sama penuh tambelan isolasi, kagak kayak penumpang yang laen, mereka egois banget ga peduli sama nasib orang sudah kayak kite...!!!

Saya : oh iya ( manggut manggut ) cuma bisa dengerin curhatannya sambil senyum senyum

Preman : ayo dah pindah ke bis yang laen, ( ajak temennyaa ) . Makasih ya bang semoga dilancarin rezekinye..

Saya : Aamiin, "padahal belum sampai saya berkata kata banyak dan sebenernya saya ingin menyampaikan sesuatu bahwa INI UANGMU BUKAN UANGKU...!!! UANG YANG 20 RIBU ITU ADALAH UANG si Preman yang jatuh dekat kursi yang saya duduki. :)) tapi ya sudahlah semoga mereka bisa mendapatkan pekerjaan yang layak dan mau untuk meninggalkan perkerjaannya yang sekarang..."


Bus P 9 BC Senen-Bekasi Timur

Penulis,






Gunawan Alfarizi,
Mahasiswa Ekstensi 2011 Institut Sains Dan Teknologi Nasional |
Teknik Telekomunikasi | Blogger Mania | Kontributor Penulis 165 |

0 comments: