Kali ini saya ingin sedikit menuliskan tentang banyaknya mereka yang mengaku sebagai aktifis Dakwah ( dari berbagai macam harakah ) yang sering berkicau didunia maya yang sering kali bersilat lidah karena perbedaan pandangan akan suatu permasalahan, sehingga ada diantara mereka yang begitu lantang mengeluarkan kata kata celaan demi mempertahankan argument yang mereka yakini.......
Monday, December 17, 2012
Kebelet Pipis DiBus
Maaf mas botol minumannya udah gak dipake
kan..iya udah gak bu..airnya sudah habis juga...boleh saya pinjem ga mas
botolnya...buat apa bu...ini anak saya yang kecil pengen pipis..udah
kebelet..saya pinjam botolnya buat nampung air pipisnya ya mas..kasian
anak saya udah gak kuat tahan pipis...ooooh ya udah ambil ajah bu
gpp...kasian dedenya klo ditahan pipisnya...
Begitulah kisah singkat penuh makna, :D
Mahasiswa Ekstensi 2011 Institut Sains Dan Teknologi Nasional |
Teknik Telekomunikasi | Blogger Mania | Kontributor Penulis 165 |
Prilaku Orangtua yang Membuat Anak Stress
Copas dari Berita yang ada di Yahoo.com yang sangat penting untuk kita ketahui, sebagai calon orang tua ataupun yang sudah menjadi orang tua, Bahwa anak-anak juga bisa stress karena perlakuan orang tua.Sosok orang tua haruslah hangat dan dapat memberikan kasih sayang secara penuh kepada sang anak. Bila anak stress dengan perlakuan orang tua ini akan membuat hubungan antara anak dan orang tua menjadi buruk. Berikut ini beberapa prilaku orang tua yang dapat membuat anak stress, seperti yang dijelaskan oleh Psikolog dari FAME, Yuvita Fandy, M.Psi:
1.
Orang tua lebih banyak melarang daripada memberitahu apa yang dapat dilakukan oleh sang anak. misalnya melarang bermain diluar rumah sehingga anak merasa seperti di penjara dan tidak memiliki teman.
2.
Menerapkan peraturan yang kaku tanpa memberikan penjelasan terhadap anak. Dalam hal ini mungkin orangtua ingin belajar disiplin, namun anak akan merasa sangat diatur dan tidak bisa mengembangkan diri.
4.
Menuntut anak untuk memiliki prestasi yang lebih baik. Dalam kasus ini orangtua seharusnya memberikan pujian terlebih dahulu kepada anak, tanyakan pada anak begaimana usahanya mendaptkan nilai tersebut. Lalu kemudian ortu dapat menambahkan semangat kepada anaknya untuk lebih meningkatkan prestasinya.
5.
Orang tua membandingkan anak dengan Kakak, adik, saudara atau temannya. Anak memiliki keuunikannya masing-masing Kelebihan dan kekurangannya juga berbedda-beda. Jadi jangan pernah membandingkan anak lain karena mereka memiliki kelebihan tersendiri.
6.
Tanpa sadar orangtua memberikan lebel negatif pada anak seperti, bodoh, nakal dan malas. hal ini akan membuat anak merasa seperti apa yang dikatakan oleh orangtunya dan membuat sang anak jadi kurang percaya diri.
Sumber : Yahoo.com
Read More
1.
2.
4.
5.
6.
Sumber : Yahoo.com
Saturday, December 15, 2012
Foto Metafor Abian ( Keponakan Kang Gun )
Namanya : Abian Luthfy Al Habsy
Usianya : 8 Bulan
Hobi : Main mobil, naik sepeda, minum susu, makan bubur, guling guling, berenang
Mahasiswa Ekstensi 2011 Institut Sains Dan Teknologi Nasional |
Teknik Telekomunikasi | Blogger Mania | Kontributor Penulis 165 |
Friday, December 14, 2012
Belajar menyadari kesalahan diri sendiri
Posted by
Gunawan Alfarizi
Labels:
Catatan Inspirasi Islami,
Catatan Saripati Hikmah,
Motivasi Islami
at
11:54 PM
Rasulullah SAW bersabda : "Setiap anak Adam pasti ada salahnya dan sebaik-baik orang yang melakukan kesalahan adalah yang banyak bertaubat."
(HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah)
Lantas apa yang bisa menyebabkan seseorang berani untuk menyadari kesalahan dirinya sendiri,
- Ketika seseorang mendapatkan cobaan dan ujian
.
Cobaan dan Ujian yang datang menghadang adalah cara Allah SWT dalam menyadarkan agar hambaNya bisa kembali kejalan yang benar. Biasanya seseorang akan benar benar kembali mengingat Allah dan menyadari kesalahan yang dilakukan manakala ia sedang benar benar berada diunjung tanduk, dimana tidak ada lagi orang yang mampu menolongnya melaikan hanya Allah SWT yang punya kuasa untuk menolongnya dengan cara yang tidak disangka sangka. Maka sudah sepatutnya diri kita menjadikan cobaan dan ujian yang Allah berikan sebagai sarana sekaligus undangan khusus agar kita senantiasa berada dalam jalan yang diridhoi oleh Allah SWT.
Apakah kalian mengira bahwa kalian akan masuk ke dalam surga, padahal belum datang kepada kalian (cobaan) sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kalian? Mereka ditimpa oleh malapetaka dan kesengsaraan, serta digoncangkan (dengan bermacam-macam goncangan) sehingga berkatalah Rasul dan orang-orang yang bersamanya : Bilakah datang pertolongan Allah? Ingatlah sesungguhnya pertolongan Allah amatlah dekat.” (QS. Al Baqarah : 214) - Ketika seseorang mendapatkan hidayah
Hidayah bisa datang dari mana saja layaknya cobaan dan ujian yang Allah berikan kepada setiap hambaNya. Karena sungguh Allah lah Yang Maha Kuasa memberikan hidayah kepada setiap hambaNya yang telah Ia pilih. Hidayah bukanlah sesuatu yang sekedar dinanti, tetapi ia akan benar benar bisa kita dapatkan manakala kita memiliki kesadaran diri untuk mencarinya, yaitu ketika kita sedang membaca Al-Qur'an ataupun melihat kejadian kejadian yang membuat kita mampu untuk menyadari kesalahan yang kita lakukan. Karena sungguh Allah lah Yang Maha membolak balikan hati kita.
Sesungguhnya kamu tidak akan dapat memberi petunjuk kepada orang yang kamu kasihi, tetapi Alloh memberi petunjuk kepada orang yang dikehendaki-Nya, dan Alloh lebih mengetahui orang-orang yang mau menerima petunjuk.” (QS Al Qashash: 56)., - Ketika ada orang yang setia memberi nasehat.
Kehadiran orang orang shaleh didalam kehidupan kita merupakan bagian yang penting, setidaknya dengan kita sering berkumpul dengan orang orang shaleh akan membuat kita semakin giat untuk melakukan amal shaleh pula. Nasehat nasehat yang indah dan menyejukkan hati yang berasal dari al-quran dan hadist yang disampaikan dengan cara yang indah akan lebih mudah untuk kita serap dan masuk kedalam hati kita dan membuka hati kita untuk sadar akan setiap perbuatan yang kita lakukan selama ini.
Maka mulai saat ini, janganlah malu untuk menyadari akan kesalahan yang kita perbuat, memohon maaf kepada sesiapa saja yang pernah tersakiti oleh diri kita, dan juga memohon ampunan agar senantiasa diberikan pintu Taubat oleh Allah SWT. Jangan sampai kita masuk kedalam lubang kesalahan yang sama, cukup sudah kesalahan yang telah pernah hinggap diepisode kehidupan kita menjadi sebuah pelajaran yang berharga dimasa yang kini kita jalani. Teruslah mengajak diri dan hati untuk selalu menghisab setiap perbuatan yang dilakukan, karena bisa jadi banyak kesalahan yang tidak kita sadari yang berdampak buruk pada diri kita.
Wallahualam Bissawab,
15 Desember 2012
Mahasiswa Ekstensi 2011 Institut Sains Dan Teknologi Nasional |
Teknik Telekomunikasi | Blogger Mania | Kontributor Penulis 165 |
Tuesday, December 11, 2012
Menjadi Benang diantara untaian tasbih
"Betapa indah menjadi benang di untaian tasbih
hanya tampak seintip-seintip & sesekali tapi tersebab dialah
menyatunya bebutir kemilau.. "
_Salim A Fillah_
_Salim A Fillah_
Monday, December 10, 2012
Saling menasehati dalam kebaikan
Posted by
Gunawan Alfarizi
Labels:
Catatan Inspirasi Islami,
Catatan Saripati Hikmah,
Motivasi Islami
at
9:49 PM
Maka agar setiap nasehat kabaikan yang kita sampaikan ini bisa efektif, setidaknya ada 7 ( tujuh ) hal yang harus kita perhatikan ( dikutip dari majalah percikan iman edisi okt 2011 )
:
- Sampaikanlah dengan niatan lurus dan ikhlas hanya mengharap ridho Allah SWT, bukan mengharapkan perhatian ataupun menjatuhkan harga diri orang yang kita nasehati.
- Sampaikanlah setiap bait bait nasehat dengan cara yang baik dan dengan tutur kata yang lembut karena penyampaian nasehat yang melibatkan hati akan sampai pula kehati. Kemudian sampaikanlah dengan bahasa yang mudah dipahami oleh orang yang kita nasehati sehingga ia bisa mencerna pesan yang disampaikan dengan baik, sebagaimana Firman Allah SWT dalam Surat An Nahl[16] Ayat 125
“Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik serta bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk” - Sampaikanlah nasehat pada orang yang bersangkutan ketika ia sedang sendirian untuk menjaga harga dirinya, karena jika kita sampaikan dihadapan publik dikhawatirkan nasehat yang kita sampaikan akan menjadi hal yang multitafsir bagi orang lain yang mendengarnya.
Imam Syafi`i –rahimahullah- berkata: “Berilah aku nasihat secara berduaan, dan jauhkan aku dari nasihatmu di tengah orang banyak; karena nasihat di tengah-tengah orang banyak itu mengandung makna celaan yang aku tidak suka mendengarnya”. - Pahamilah setiap isi nasehat yang kita sampaikan, dan nasehat yang disampaikan haruslah berdasarkan ilmu agar lebih mudah diterima.
- Lihat kondisi orang yang akan kita nasehati, setidaknya kita harus mencari momentum yang pas untuk bisa menyampaikan nasehat kita kepada orang yang bersangkutan, jangan sampai ketika kita hendak memberikan nasehat ternayat kondisi orang yang akan kita nasehati sedang dalam posisi yang kalut, atau di saat ia sedang bersama rekan-rekannya atau kerabatnya. Dan hendaklah pemberi nasihat mengetahui perasaan, kedudukan, pekerjaan dan problem yang dihadapi orang yang akan dinasihati itu.
- Jadilah teladan bagi orang yang akan kita nasehati, jangan sampai nasehat kebaikan yang kita berikan tidak sesuai dengan perbuatan kita sehari hari.
“Wahai orang-orang yang beriman, kenapa kamu mengatakan sesuatu yang tidak kamu kerjakan? Amat besar kebencian di sisi Allah bahwa kamu mengatakan apa-apa yang tidak kamu kerjakan.” (QS. As-Shaff: 2-3)
- Bersabar dalam memberikan nasehat, karena setiap orang yang menerima nasehat akan membutuhkan waktu untuk bisa mencerna dari setiap nasehat yang ia terima, maka doakan selalu agar Allah membolak balikan hati saudara yang kita nasehati agar tidak masuk kedalam lubang kesalahan yang sama.
Maka mulai saat ini mari kita saling menasehati dalam kebaikan, bukan saling mencela dalam keburukan, nasehat yang berasal dari hati yang tulus ikhlas karena menghadap ridho Allah SWT pasti akan sampai pula ke hati.
Wallahualam Bissawab
Wallahualam Bissawab
11 Desember 2012

Mahasiswa Ekstensi 2011 Institut Sains Dan Teknologi Nasional |
Teknik Telekomunikasi | Blogger Mania | Kontributor Penulis 165 |
Indahnya Harmonisasi dan sinergi dalam perbedaan
Kemudian lihatlah bagaimana taman bunga yang
begitu indah, bukan kan mereka terdiri dari berbagai macam aneka jenis bunga
yang menampilkan keindahan pesona aroma dan warna yang indah. Itulah perbedaan
dalam harmonisasi keindahan, kehadiran setiap bunga yang tumbuh dalam satu
taman memberikan peran tersendiri dalam mewarnai taman agar setiap mata yang
memandangpun dapat menikmati keindahannya.
Maka mulai saat ini sikapilah setiap perbedaan
yang ada dengan bijak, bukan untuk saling melemahkan. Perbedaan yang ada
haruslah saling menguatkan laksana bangunan yang kokoh, perbedaan yang ada haruslah
saling bersinergi laksana alam semesta raya, dan perbedaan yang ada haruslah
saling mengindahkan laksana taman bunga, itulah indahnya harmonisasi dan
sinergi dalam perbedaan.
Wallahualam Bissawab,
10 Desember 2012
Mahasiswa Ekstensi 2011 Institut Sains Dan Teknologi Nasional |
Teknik Telekomunikasi | Blogger Mania | Kontributor Penulis 165 |
Sunday, December 2, 2012
Ingat Kesalahan Diri Sendiri, Lupakan Kesalahan Orang Lain
Posted by
Gunawan Alfarizi
Labels:
Catatan Inspirasi Islami,
Catatan Saripati Hikmah,
Motivasi Islami
at
11:22 PM
Layaknya sebuah kertas yang sudah kejatuhan atau tergores oleh tinta hitam, tentu akan sangat sulit untuk di bersihkan, begitu juga dengan hati dan pikiran kita, semua rekaman dan rasa yang menjamah pasti adakalanya membekas selama kita masih hidup. Dalam kontek kehidupan yang kita alami setiap hari, harus kita yakini bahwa setiap episode kehidupan yang kita lalui tentu tak akan pernah lepas dari keterlibatan interaksi diri kita dengan orang orang yang selama ini dekat dengan diri kita, baik itu orang tua, saudara, ataupun sahabat kita. Keterlibatan antara kita dengan orang lain inilah yang terkadang menyisakan banyak kisah, baik kisah yang indah untuk dikenang, maupun kisah buruk yang sulit untuk di lupakan. Kisah yang indah ini bisa muncul dari berbagai macam kolaborasi antara tindakan, rasa dan persepsi, serta nilai nilai kebaikan yang menyertai jalannya episode kehidupan yang di nilai memiliki makna yang membuat hati nyaman dan mampu merangsang pikiran untuk menyimpan rekaman kisah ini secara permanen di dalam otak, karena Output dari kisah indah ini adalah KEBAHAGIAAN DAN KASIH SAYANG. Sementara Kisah yang buruk dan sulit di lupakan muncul dari prasangka, dan tindakan negatif yang membuat hati tidak nyaman untuk menerimanya dan pikiran sulit untuk melupakannya, outputnya adalah KEBENCIAN.
Harus kita akui bahwa setiap insan termasuk diri kita tidak akan pernah luput dari kesalahan, baik kesahalan yang sengaja ataupun tak disengaja. Dan harus kita akui bahwa setiap insan di dunia ini pasti pernah melakukan nilai nilai kebaikan yang luhur baik secara langsung maupun tidak langsung. Adakalanya kesahalan yang orang lain perbuat kepada diri kita membuat kita sulit untuk melupakannya atau meremove nya dari memory kenangan kita. Ketika bertemu dengan orang yang melakukan kesalahan terhadap diri kita maka yang akan muncul dari benak kita adalah lintasan kesalahan kesalahan yang di perbuatnya, dengan melupakan semua kebaikan yang pernah ia perbuat untuk diri kita. Bukankah kebencian atau amarah yang terpendam tanpa maaf akan menumbuhkan tunas kedengkian dalam hati yang membuat darah semakin panas, lantas sampai kapan kita akan terus menyimpan semua perbuatan salah yang orang lain lakukan pada diri kita dan melupakan nilai kebaikan yang di perbuatnya untuk diri kita...???? Teringat pesan yang begitu berharga dari seorang Murabbi yang begitu santun dalam tutur katanya ketika ia memberikan nasehat, yaitu " Akhi Ada 2 hal yang harus kita lupakan dalam hidup kita, yaitu "Kesalahan yang orang lain perbuat pada diri kita, dan Kebaikan yang kita lakukan untuk orang lain, dan Ada 2 hal yang harus kita ingat dalam hidup kita " Kesalahan yang kita lakukan kepada orang lain, serta kebaikan yang orang lain lakukan untuk kita"
Ya kesalahan yang orang lain lakukan pada diri kita tak akan ada manfaatnya jika terus kita ingat dan kita simpan dalam lerung qolbu dan lintasan pikiran kita, justru semakin kita ingat maka akan semakin timbul rasa benci yang amat sangat, bukankan memaafkan itu indah sebagaimana firman Allah SWT :
Bismillahirahmanirahim,,
“…Dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.” (Ali Imran: 134)
” Jadilah engkau pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan yang ma’ruf, serta berpalinglah dari pada orang-orang yang bodoh. .” (QS. Al A’raaf [7] ; 199)
“Tetapi orang yang bersabar dan memaafkan sesungguhnya (perbuatan) yang demikian itu termasuk hal-hal yang diutamakan.” (Asy-Syuura: 43)
Masih banyak ayat yang lain dari pesan cinta Allah SWT untuk kita tentang urgensi memaafkan kesalahan orang lain. Sungguh memaafkan itu lebih indah dibandingkan dengan terus mendendam tiada arti. Kemudian mengenai kebaikan yang kita lakukan kepada orang lain bukanlah sesuatu hal yang harus kita pamerkan, niat dan keikhlasan kita dalam beramal menjadi penilaian tersendiri di hadapan Allah SWT, Maka Jadilah sebuah pohon yang rindang serta lebat buahnya yang tumbuh subur di tengah jalanan, ikhlas memberikan kesejukan bagi mereka yang berteduh dan sabar di lemari batu untuk di ambil buahnya. Semakin banyak kita ingat kebaikan yang kita lakukan dan kita ungkit kembali di hadapan orang yang kita tolong maka semakin muncul sifat RIA kedalam permukaan hati. Sungguh dibalik setiap kebaikan yang kita lakukan dan orang lain lakukan kepada diri kita Allah SWT Tahu itu semua, Dan juga karena setiap kebaikan itu adalah sedekah, Dari Jabir bin Abdullah RA, dari Nabi Muhammad saw bersabda: “Semua kebaikan itu adalah sedekah.” (HR Al Bukhari dan Muslim).
Jadi mulai saat ini juga
ada 2 hal yang harus kita lupakan dalam hidup kita, yaitu "Kesalahan yang orang lain perbuat pada diri kita, dan Kebaikan yang kita lakukan untuk orang lain, dan Ada 2 hal yang harus kita ingat dalam hidup kita " Kesalahan yang kita lakukan kepada orang lain, serta kebaikan yang orang lain lakukan untuk kita"
Latihlah kesabaranmu dengan memaafkan kesalahan orang lain terhadap dirimu, karena Sungguh, Allah 'azza wa jalla bersama orang yang sabar." (QS. al-Anfal [8] : 46)
dan Latihlah Keikhlasanmu dengan tidak mengungkit setiap kebaikan yang kau kerjakan, cukuplah Allah dan Malaikat yang menjadi saksi,
Harus kita akui bahwa setiap insan termasuk diri kita tidak akan pernah luput dari kesalahan, baik kesahalan yang sengaja ataupun tak disengaja. Dan harus kita akui bahwa setiap insan di dunia ini pasti pernah melakukan nilai nilai kebaikan yang luhur baik secara langsung maupun tidak langsung. Adakalanya kesahalan yang orang lain perbuat kepada diri kita membuat kita sulit untuk melupakannya atau meremove nya dari memory kenangan kita. Ketika bertemu dengan orang yang melakukan kesalahan terhadap diri kita maka yang akan muncul dari benak kita adalah lintasan kesalahan kesalahan yang di perbuatnya, dengan melupakan semua kebaikan yang pernah ia perbuat untuk diri kita. Bukankah kebencian atau amarah yang terpendam tanpa maaf akan menumbuhkan tunas kedengkian dalam hati yang membuat darah semakin panas, lantas sampai kapan kita akan terus menyimpan semua perbuatan salah yang orang lain lakukan pada diri kita dan melupakan nilai kebaikan yang di perbuatnya untuk diri kita...???? Teringat pesan yang begitu berharga dari seorang Murabbi yang begitu santun dalam tutur katanya ketika ia memberikan nasehat, yaitu " Akhi Ada 2 hal yang harus kita lupakan dalam hidup kita, yaitu "Kesalahan yang orang lain perbuat pada diri kita, dan Kebaikan yang kita lakukan untuk orang lain, dan Ada 2 hal yang harus kita ingat dalam hidup kita " Kesalahan yang kita lakukan kepada orang lain, serta kebaikan yang orang lain lakukan untuk kita"
Ya kesalahan yang orang lain lakukan pada diri kita tak akan ada manfaatnya jika terus kita ingat dan kita simpan dalam lerung qolbu dan lintasan pikiran kita, justru semakin kita ingat maka akan semakin timbul rasa benci yang amat sangat, bukankan memaafkan itu indah sebagaimana firman Allah SWT :
Bismillahirahmanirahim,,
“…Dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.” (Ali Imran: 134)
” Jadilah engkau pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan yang ma’ruf, serta berpalinglah dari pada orang-orang yang bodoh. .” (QS. Al A’raaf [7] ; 199)
“Tetapi orang yang bersabar dan memaafkan sesungguhnya (perbuatan) yang demikian itu termasuk hal-hal yang diutamakan.” (Asy-Syuura: 43)
Masih banyak ayat yang lain dari pesan cinta Allah SWT untuk kita tentang urgensi memaafkan kesalahan orang lain. Sungguh memaafkan itu lebih indah dibandingkan dengan terus mendendam tiada arti. Kemudian mengenai kebaikan yang kita lakukan kepada orang lain bukanlah sesuatu hal yang harus kita pamerkan, niat dan keikhlasan kita dalam beramal menjadi penilaian tersendiri di hadapan Allah SWT, Maka Jadilah sebuah pohon yang rindang serta lebat buahnya yang tumbuh subur di tengah jalanan, ikhlas memberikan kesejukan bagi mereka yang berteduh dan sabar di lemari batu untuk di ambil buahnya. Semakin banyak kita ingat kebaikan yang kita lakukan dan kita ungkit kembali di hadapan orang yang kita tolong maka semakin muncul sifat RIA kedalam permukaan hati. Sungguh dibalik setiap kebaikan yang kita lakukan dan orang lain lakukan kepada diri kita Allah SWT Tahu itu semua, Dan juga karena setiap kebaikan itu adalah sedekah, Dari Jabir bin Abdullah RA, dari Nabi Muhammad saw bersabda: “Semua kebaikan itu adalah sedekah.” (HR Al Bukhari dan Muslim).
Jadi mulai saat ini juga
ada 2 hal yang harus kita lupakan dalam hidup kita, yaitu "Kesalahan yang orang lain perbuat pada diri kita, dan Kebaikan yang kita lakukan untuk orang lain, dan Ada 2 hal yang harus kita ingat dalam hidup kita " Kesalahan yang kita lakukan kepada orang lain, serta kebaikan yang orang lain lakukan untuk kita"
Latihlah kesabaranmu dengan memaafkan kesalahan orang lain terhadap dirimu, karena Sungguh, Allah 'azza wa jalla bersama orang yang sabar." (QS. al-Anfal [8] : 46)
dan Latihlah Keikhlasanmu dengan tidak mengungkit setiap kebaikan yang kau kerjakan, cukuplah Allah dan Malaikat yang menjadi saksi,
“Dan barang siapa yang mengerjakan kebaikan sebesar biji zarah niscaya ia akan menerima pahalanya, dan barangsiapa yang melakukan keburukan sebesar biji zarah niscaya ia akan menerima balasannya.” (Qs. Az-Zalzalah: 7-8)
Wallahualam Bisawab,,
Dimuat di Fimadani : http://fimadani.com/ingat-kesalahan-sendiri-lupakan-kesalahan-orang-lain/
Ditulis pada 09/04/2012
Subscribe to:
Posts (Atom)