Monday, October 10, 2011

Bila hidup itu Cermin


Bila hidup itu Cermin

Maka isyarat apa yng mampu menyiratkan
hidup bahwa kehidupan itu adalah sosok kita

atau sesosok kehidupan adalah penampakan
dari wujud kita yang telah terpantulkan
melalui lembaran-lembaran perjalanan

Maka,
Bila hidup itu Cermin

Seharusnya kita lebih mengerti dan
memahami hidup apa dan bagaimana yang
telah dan akan di lalui agar mampu
menempatkan diri padanya

Bila hidup itu Cermin
Seharusnya kita dapat bersentuhan lebih
dekat padanya agar kita mengetahui
dengan jelas bagaimana benar segala
kekurangan yang terpantul dari cermin itu

Namun, sayang

kita sering menganggap bahwa hidup itu
adalah cermin cembung yang selalu
melebih-lebihkan kekurangan dan
mengurang-ngurangkn segala kelebihan
yang kita miliki

atau kita sering menganggap bahwa hidup
itu adalah cermin cekung yang selalu
memberikan kekecewaan pada apa saja yang
di pantulkannya

Dan menganggap bahwa cermin kehidupan
adalah wujud yang lari dari kenyataan

Padahal kalau saja kita mampu
merenungkan sejenak peristiwa yang telah
di alami, baik yang memalukan maupun
yang menyenangkan adalah cerminan diri
kita yang tak sempat kita cermati bahkan
luput dari pandangan mata

Cobalah mengerti, andai kita mampu
melihat hidup ini seperti cermin datar
yang setiap hari kita berkaca padanya,
melihat noda hitam di wajah dengan jelas
dan pelan-pelan kita mulai menutupinya
bukankah itu lebih mudah?

berapa kali kita bercermin untuk sekedar
memperindah penampilan jasad?

Namun,
Ketika itu, sudahkah kita bercermin
dengan kehidupan, menutupi kesalahan
dengan amal soleh yang kita perbuat dan
menjadikan kelebihan sebagai jalan untuk
dekat dengan-Nya seperti yang tiap hari
kita lakukan

Sudahkah?

Atau memang kita malu untuk melihat
segala kekurangan kita, melalui cermin
kehidupan yang ada di depan mata?


0 comments: