Tuesday, January 26, 2010

ESQ Menembus Madinah


ESQ mendapat sambutan positif pada Seminar International Madinah yang diselenggarakan bagi para eksekutif berbagai perusahaan dunia, Senin (18/01). Dalam dura­si sekitar 90 menit, materi ESQ yang disajikan dalam Bahasa Inggris oleh pendiri ESQ, Dr. HC Ary Ginanjar Agustian mampu memukau para peserta yang berjumlah 100 orang dari 19 negara.

Acara ini bisa dibilang istimewa, karena selain konten yang sangat berkualitas dan menghadirkan pembicara kelas dunia, juga pertama kalinya program untuk para top eksekutif perusahaan diadakan di pusat umat Islam dunia.

Kegiatan ini dinamakan Program for Advanced Leadership and Mana­gement (PALM) berlangsung 15-28 Januari 2010 diselenggarakan oleh Madinah Institute for Leadership & Entrepreneurship (MILE) bekerjasama dengan Saudi Arabian General Investment Authority (SAGIA) dan Madinah Knowledge Economic City.

Direktur MILE, Dr Muhamed Mustofa Mahmoud mengaku merasa sangat beruntung dapat menghadirkan Ary Ginanjar dalam seminar ter­sebut.

"Kami selama ini bersu­sah payah menemukan sebuah teori atau seorang pembicara dalam dunia manajemen seperti strategi keuangan, marketing yang dapat diperkenalkan kepada peserta atau mendidik mereka bagaimana caranya menjadi seorang pemim­pin modern sesuai dengan perspektif Islam," katanya.

Semua teori yang ditemukan saat ini berasal dari dunia Barat dan tidak relevan dengan nilai-nilai keislaman, padahal obyektif dari MILE adalah memberikan program pendidikan kepemimpinan dan manajemen yang berkualitas bagi para pemimpin muslim di seluruh dunia di Madinah, di pusat perkembangan Islam. Oleh karena itu saat mendapatkan buku Ary Ginanjar, Dr. Mustofa membaca hampir keseluruhan buku tersebut hanya dalam satu hari, dan malam harinya ia langsung menghubungi pihak ESQ dan mengundang Dr. Ary Ginanjar untuk berpartisipasi dalam program MILE.

Saat mengikuti seminar ESQ, Dr. Mustofa mengatakan, tidak pernah terpikir bahwa di dunia Islam ini ada seseorang yang sangat profesional di bidang training dan pengembangan sumber daya manusia.

"Masya Allah, karena biasanya teknik training terbaik berasal dari dunia Barat. Namun kali ini saya sangat terkesan oleh keprofesionalan beliau, baik dalam persiapan, penulisan buku, tim yang mendukung Dr. Ary, efek audiovisual yang ditampilkan, produksi dari material, juga urutan presentasinya, semua peserta sangat tersentuh. Kami sangat bahagia melihat seorang cendekiawan muslim mampu mempresentasikan hal tersebut dan berbagi ilmunya dengan cara yang sangat profesional," ungkapnya.


Diakui oleh MILE bahwa berdasarkan survey terakhir tak ada satupun sekolah bisnis dan manajemen di negara muslim yang masuk dalam ranking teratas. Semua manajer dan para pimpinan tertinggi sebuah organisasi di dunia Muslim yang ingin mendapatkan pendidikan eksekutif berkualitas harus pergi ke Eropa seperti INSEAD, Harvard, dan Oxford. Padahal training ke tempat tersebut memiliki beberapa kendala yaitu selain mahal, materi pendidikan yang tidak terlalu relevan dengan kebutuhan negara-negara Arab, dan faktor lingkungan yang tidak islami sehingga jejaring yang mereka bangun kurang bermanfaat.


Dengan demikian MILE diharapkan dapat menjadi pengganti atau alternatif terhadap program tersebut. Ke depannya MILE di Madinah akan menjadi seperti Oxford atau Harvard Business School dari umat Muslim di jantung perkembangan Islam.

MILE akan membangun tiga modal dasar yaitu modal fisik, emosional dan spiritual. Modal fisik melalui pengetahuan akademis mengenai ekonomi, perencanaan strategi, keuangan, marketing. Modal emosional melalui jejaring dan kerjasama antar peserta sehingga mereka mulai memikir­kan mengenai kesejahteraan umat Muslim, merasakan persatuan di antara mereka sebagai umat Muslim. Modal spiritual, dengan menyelenggarakannya di Madinah, tidak jauh dari makam Rasulullah SAW, ada kesempatan untuk berumrah ke Mekkah, semua itu membangun spiritualitas.

Diakui oleh Dr. Mustafa ketiga aspek tersebut ternyata sudah dirangkai dengan sangat baik dalam ESQ Model 165. Oleh karena itu MILE akan menjadikan ESQ sebagai konsep untuk membangun bidang manajemen, leadership, dan SDM, menggantikan teori-teori yang selama ini diadopsi dari Barat.

Sambutan positif tidak saja dari pihak MILE, beberapa peserta yang mewakili perusahaan multinasional dari negara lain seperti Uni Emirat Arab, Mesir, Turki, Afrika Selatan, dan lain-lain, juga tertarik untuk menyelenggarakan training ESQ di negaranya masing-masing.

Menurut Ary Ginanjar selama ini bidang soft skill seperti leadership dan manajemen ter­pisah dari nilai-nilai spiritualitas. Bidang manajemen seolah urusan dunia, sedangkan spiritualitas adalah masalah ukhrawi. Hal ini mengakibatkan split personality yang berdampak pada hilangnya keikhlasan dan semangat bekerja, yang semuanya berujung pada turunnya produktivitas.

ESQ berusaha menggabungkan dua kutub yang terpisah tersebut menjadi satu kesatuan melalui konsep yang dinamakan ESQ Way 165. Ia sangat bersyukur bahwa konsep ini diterima dengan baik di tempat di mana peradaban Islam dunia bermula yaitu kota Madinah. “Semoga ini menjadi titik awal sekaligus pendorong untuk menyebarkan 165 ke seluruh dunia,” katanya.


T E S T I M O N I

Bukhori, National Commercial Bank Jeddah:
Alhamdulillah, dalam waktu yang cukup singkat namun telah memberikan pengaruh yang luar biasa dan sangat berkesan. Kami menantikan trainingnya.
Marwan Zawawi, Madinah International Real Estate Company:
Presentasi Dr Ary Ginanjar sangat bermakna, membuka mata hati, dan ia mampu menjabarkan dalam perspektif Islam. Ini merupakan perubahan pradigma dunia Barat modern menjadi Islam modern. Ini bukan hanya sekedar teori di dalam sebuah buku, tetapi sesuatu yang dapat kita aplikasikan.

Razeed, Madinah Knowledge Economic City:
Jujur saya katakan bahwa saya sangat terkesan bertemu dengan beliau dan mendengarkan penjelasan beliau mengenai nilai-nilai dalam Islam dan bagaimana Islam sesungguhnya dapat mem­bimbing kita dalam dunia nyata serta dalam bisnis, bagaimana kita dapat berkontribusi, serta bagaimana kita dapat bertahan dengan cara berpegang teguh kepada nilai-nilai tersebut.

Muhammad Amrouf, Afrika Selatan:
Saya sangat tersentuh oleh presentasi beliau, terutama dengan cara beliau memperkenalkan ke­seluruhan ide mengenai kecer­dasan spiritual karena kami belum pernah mendengar ide semacam ini. Kami harus membawa training ini ke Afrika Selatan. Saya sangat menantikannya segera.

Thamar Ghalaini, HR Group Bin Ladeen
Saya menangis karena beliau telah menyampaikannya dengan hati, sehingga sangat menyentuh perasaan. Kami sangat menyukai kejujuran serta impresi yang baik yang dibawakan oleh Dr Ary, terima kasih. Kami perlu memberikan training ESQ bagi SBG Bin Ladeen Group tahun depan insya Allah.

Marwan Hefdi, Madinah Oberoi Hotel
Sangat indah dan peserta sangat terkejut, insya Allah mereka akan mengambil hikmahnya. Saya yakin inilah jalan hidup kita, ini adalah sistem kita, sistem kita yang baru. Insya Allah, sebenarnya ini adalah sistem yang sudah ada sejak lama, 1400 tahun yang lalu. Insya Allah, saya harap Dr Ary akan meraih sukses.

sumber : http://www.esqmagazine.com/jejak-langkah/2010/01/25/1325/esq-menembus-madinah.html

0 comments: